Senin, 15 November 2010

PENERIMA FM

TUGAS SISTEM BROADCASTING
RADIO FM
(PENERIMA RADIO FM)


KELOMPOK 2 :
1. Finta Virga Septia Rayes (F1B 007 023)
2. I Made Ariana Ninggara (F1B 007 030)
3. I Nyoman Tri Santiana (F1B 007 036)
4. M.Umar Zubayyin (F1B 007 047)
5. Reza Harland (F1B 007 064)
6. Ryan Pratama (F1B 007 070 )


UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2010

BAB I
PENDAHULUAN


Perkembangan teknologi dewasa ini begitu pesat hampir di seluruh aspek kehidupan, kemajuan teknologi elektronika dan aplikasinya telah memberi banyak keuntungan bagi kehidupan manusia. Dengan penggunaan peralatan elektronika kegiatan manusia dapat dilakukan secara efektif dan efisien baik di rumah, di tempat kerja, dan di tempat-tempat lainnya. Peralatan elektronika dituntut harus dapat dioperasikan jarak jauh tanpa harus mendekati atau menyentuh peralatan tersebut.
Sehubungan dengan tingginya ilmu pengetahuan teknologi pada bidang komunikasi, semakin tinggi pula cara seseorang untuk menadapatkan kebutuhan akan komunikasi. Seperti kita ketahui, bahwa dalam pentransmisian sinyal informasi dari satu tempat ke tempat lain dapat dilakukan melalui beberapa media, baik media fisik , yang berupa kabel/kawat (wire) maupun media non-fisik (bukan kabel/kawat), yang lebih dikenal dengan wireless, seperti halnya udara bebas.
Kita dapat memanfaatkan udara bebas. Dengan beberapa pertimbangan teknis dan terutama ekonomis, untuk komunikasi pentransmisian gelombang dalam jarak yang jauh, akan lebih efisien apabila menggunakan udara bebas sebagai media transmisinya. Hal ini memungkinkan karena gelombang radio atau RF (radio frequency) akan diradiasikan oleh antena sebagai matching device antara sistem pemancar dan udara bebas dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik. Gelombang ini merambat atau berpropagasi melalui udara dari antena pemancar ke antena penerima yang jaraknya bisa mencapai beberapa kilometer, bahkan ratusan sampai ribuan kilometer.
Kami mengangkat tema tentang radio FM khususnya pada bagian pemancar FM sebagai tugas mata kuliah system broadcasting. Radio FM merupakan salah satu media komunikasi yang memanfaatkan gelombang radio yang dimodulasi. Sinyal informasi yang berupa suara nantinya akan dimodulasi frekuensinya baru kemudian dipancarkan melalui pemancar FM setelah melalui system pada radio pemancar FM. Dalam laporan ini akan dibahas mengenai blok diagram dan rangkaian – rangkaian yang terkait dengan radio pemancar FM dalam hal ini kami mengambil sampel radio handy talky.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Kerja Handy Talky
Radio FM merupakan salah satu media telekomunikasi dengan memanfaatkan gelombang radio dalam proses pengiriman informasi. Adapun salah satu komunikasi yang menggunakan FM adalah HT dimana komunikasi yang digunakan bersifat Half-Duplex. Gambar dibawah ini merupakan konstruksi dari handy talky.
Gambar di samping merupakan radio receiver, yang dikarenakan ia memiliki two way radios, sebutan Two Way Radio ataupun radio dua arah, yang dapat melakukan pembicaraan dua arah, berbicara dan mendengar lawan bicara secara bergantian tanpa menggunakan biaya pulsa seperti menelpon dengan menggunakan gelombang radio.
Dalam fitur radio receiver ini tidak seperti sistem [full-duplex] yang ada di dalam komunikasi seluler GSM, dimana kedua pembicara atau banyak pembicara dapat berbicara secara beramaan.
(GAMBAR KONTRUKSI HANDY TALKY)
Komunikasi yang terjalin dua arah, terjadi pada waktu yang sesungguhnya, bersifat one-to-one (satu orang kepada satu orang) atau one-to many (satu orang pada banyak orang) komunikator. Komunikasinya bersifat [half-duplex].


2.2 Gambar Konstruksi Sistem Radio Penerima Fm


2.3 Gambar Blok Sistem Penerima FM






SALURAN TRANSMISI

Adapun fungsi dari beberapa komponen yang menyusun rangkaian tersebut adalah sebagai berikut :
 Catu Daya berfungsi sebagai sumber energi dari pemancar itu sendiri .
 Microphone berfungsi sebagai penangkap sinyal inputan yang berupa sinyal suara (audio) dan dikonversikan ke bentuk sinyal listrik.
 Penguat RF berfungsi menguatkan signal yang sangat lemah dan untuk memudahkan tuning receiver maka disini digunakan system front end Band Pass Filter serta menaikkan amplitude dari sebuah sinyal RF.
 Mixer berfungsi mengubah masukan sinyal dari satu frekuensi ke frekuensi lainnya sebagai keluaran. Kadang-kadang disebut frequency-converter circuit. local oscillator (L.O.), merupakan voltage-controlled-oscillator (VCO) yang menghasilkan gelombang kontinyu. Keluaran mixer berupa dua buah sinyal meliputi frekuensi LO dan sinyal masukan RF, serta mempunyai dua keluaran yang diperoleh dari penjumlahan frekuensi tersebut (LO freq + RF freq) dan pengurangan (LO freq - RF freq).

 Osilator Merupakan Sistem telekomunikasi elektronik tidak akan dapat bekerja tanpa adanya sumber gelombang listrik sinusoida.Banyak jenis rangkaian osilator yang digunakan untuk membangkitkan sinusoida ini, namun berdasarkan sample kami yang digunakan adalah osilator RC ( Local Oscilator).

Local oscilator pada dasarnya adalah RF carrier generator. Kenaikan tegangan gelombang dimasukkan dalam LO. Tegangan tersebut menyebabkan perubahan frekuensi pada LO. Frekuensi oscilator mengubah frekuensi band dari sinyal masukan kemudian mengubahnya menjadi frekuensi IF
 Penguat Kelas C adalah setiap penguat yang mengalirkan arus selama kurang dari setengah siklus dari dorongan masukannya. Sebelumnya pada Penguat kelas B perlu 2 transistor untuk bekerja dengan baik, maka ada penguat yang disebut kelas C yang hanya perlu 1 transistor. Ada beberapa aplikasi yang memang hanya memerlukan 1 phase positif saja. Contohnya adalah pendeteksi dan penguat frekuensi pilot, rangkaian penguat tuner RF dan sebagainya. Transistor penguat kelas C bekerja aktif hanya pada phase positif saja, bahkan jika perlu cukup sempit hanya pada puncak-puncaknya saja dikuatkan. Sisa sinyalnya bisa direplika oleh rangkaian resonansi L dan C. Tipikal dari rangkaian penguat kelas C adalah seperti pada rangkaian diatas. Rangkaian ini juga tidak perlu dibuatkan bias, karena transistor memang sengaja dibuat bekerja pada daerah saturasi. Rangkaian L C pada rangkaian tersebut akan ber-resonansi dan ikut berperan penting dalam me-replika kembali sinyal input menjadi sinyal output dengan frekuensi yang sama. Rangkaian ini jika diberi umpanbalik dapat menjadi rangkaian osilator RF yang sering digunakan pada pemancar. Penguat kelas C memiliki efisiensi yang tinggi bahkan sampai 100%, namun tingkat fidelitasnya memang lebih rendah. Tetapi sebenarnya fidelitas yang tinggi bukan menjadi tujuan dari penguat jenis ini.

Pada penguat kelas C ada rangkaian tambahan berupa kapasitor dan induktor atau disebut juga sirkuit resonan. Rangkaian ini fungsinya sebagai filter frekuensi. Nilai C dan L akan mempengaruhi nilai frekuensi yang akan diperkuat. Jadi hanya satu jenis frekuensi dan kelipatannya saja yang dapat diperkuat.
 IF amplifier berfungsi ketika kekuatan sinyal mengalami pengurangan selama proses mixing maka sinyal perlu dikuatkan kembali oleh IF untuk mengembalikan sensitivitas dari penerima.
 Antena berfungsi sebagai media pemancar gelombang frekuensi atau merupakan struktur tranmisi antara gelombang terbimbing dengan gelombang ruang beban atau sebaliknya.
 Detektor berfungsi untuk mengubah frekuensi IF menjadi frekuensi informasi. Degan cara ini, unit detektor memisahkan antara getaran/sinyal pembawa RF dengan getaran informasi ( Audio Frequency/AF).

2.4 Hasil Pengamatan
Dari Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum frekuensi alokasikan untuk siaran FM berada 88 – 108 MHz. Wilayah frekuensi 88 – 108 MHz secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh, jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight).






Akan tetapi pada pengukuran alat tersebut tercatat memiliki band 49,7 MHz.Dengan jarak jangkauan kurang lebih 15 meter serta VSWR antenna yang diperoleh sangatlah kecil.Pelencengan hasil pengukuran kerja ini terjadi mungkin disebabkan oleh intrumens yang tidak tepat penyetelanya ,umur intrumen serta medan sekitar.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari pengukuran yang telah kita lakukan, maka dapat kami simpulkan :
1. Prinsip kerja (HT) yang kita amati yaitu, sistem transmitter dan receiver. Dimana jika ingin dikomunikasikan maka switch ditekan sehingga sebagai transmitter yang kemudian diberu inputan suara yang diolah oleh mixer dan dipancarkan oleh antena dan ditangkap oleh receiver.
2. HT memiliki 3 saklar, yaitu saklar switch, saklar on/off, saklar led
3. Frekuensi kerja dari HT yaitu 49,7 MHz yang diukur dengan cara memutuskan kapasitor dari pemancar yang dihubungkan dengan kabel probe ke frekuensi analyzer.
4. Jarak jangkauan frekuensi kerja kurang lebih 15 meter
5. VSWR yang dimiliki oleh antena pemancar HT sangatlah kecil.
6. Pada penguat kelas C ada rangkaian tambahan berupa kapasitor dan induktor atau disebut juga sirkuit resonan. Rangkaian ini fungsinya sebagai filter frekuensi. Nilai C dan L akan mempengaruhi nilai frekuensi yang akan diperkuat.

Demikian yang dapat kami laporkan. Kami sadar laporan ini masih banyak kekurangan sehingga kami membutuhkan saran dan masukannya untuk menjadi lebih baik atas perhatiannya kami ucakan terima kasih.

2 komentar: